Logo Bloomberg Technoz

Tren negatif harga CPO disebabkan oleh pasokan yang melimpah. Di Malaysia, stok CPO diperkirakan mencapai 2,44 juta metrik ton pada Oktober. Jika terwujud, maka akan menjadi yang tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor CPO sepanjang Januari-September tercatat 17,58 juta ton. Melonjak 11,62% dibandingkan sembilan bulan pertama 2024.

Analisis Teknikal

Lantas bagaimana proyeksi harga CPO untuk hari ini, Rabu (5/11/2025)? Apakah bisa naik lagi atau kembali terkoreksi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih terbenam di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 29.

RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Kalau di bawah 30, maka artinya sudah jenuh jual (oversold).

Sinyal oversold terkonfirmasi dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 0. Paling rendah, sangat jenuh jual.

Untuk perdagangan hari ini, harga CPO masih berpeluang naik lagi. Cermati pivot point di MYR 4.228/ton.

Dari situ, ada kemungkinan harga CPO akan menguji resisten MYR 4.234/ton yang merupakan Moving Average (MA) 5. Support lanjutan ada di MA-10 yaitu MYR 4.355/ton.

Apabila harga CPO malah turun, maka target support terdekat adalah MYR 4.096/ton. Support selanjutnya ada di MYR 4.086/ton. Terlihat bahwa ruang koreksi sudah kian menyempit.

(aji)

No more pages