Gejala RSV pada semua usia umumnya sama, yaitu hidung tersumbat, pilek, demam, dan batuk. Namun pada bayi dan lansia, gejala bisa berkembang menjadi mengi, sulit bernapas, atau gangguan makan dan menyusu. Pada anak yang sudah sembuh, infeksi berat akibat RSV juga dapat meningkatkan risiko asma di kemudian hari.
“Kalau dewasa mungkin cuma pegal-pegal atau lemas, tapi bayi bisa kesulitan bernapas karena paru-parunya menyempit,” jelas dr. Ian.
Ia menekankan, tidak semua infeksi RSV berakhir berat, namun perlu kewaspadaan pada kelompok risiko tinggi.
“Sebagian besar kasus RSV sembuh sendiri, tapi pada bayi kecil, bisa sampai harus dirawat karena paru-parunya mengalami overinflasi, udara masuk tapi susah keluar,” ungkapnya. Dari hasil rontgen, paru anak dengan bronkiolitis akibat RSV biasanya tampak lebih putih dan tidak simetris, menandakan adanya gangguan pernapasan.
(spt)































