Sebaliknya, eksosom dari sel regeneratif seperti trombosit atau sel punca dapat mengirimkan sinyal penyembuhan yang positif.
Sejumlah penelitian sedang dilakukan untuk memahami apakah gaya hidup sehat seperti pola makan seimbang, olahraga rutin, tidur cukup, dan manajemen stres dapat meningkatkan produksi eksosom alami dalam tubuh.
Meski demikian, para ahli menegaskan hingga kini belum ada metode alami yang terbukti dapat meningkatkan eksosom secara signifikan.
Apa itu Eksosom
Eksosom disebut sebagai “sel pembawa pesan” — kantung mikroskopis yang dikeluarkan hampir semua jenis sel di tubuh. Di dalamnya terdapat berbagai molekul seperti protein, lipid, mRNA, dan microRNA yang berperan mengatur komunikasi antar sel.
Ditemukan sejak 1980-an, eksosom awalnya dianggap sebagai limbah sel, sebelum akhirnya diketahui memiliki fungsi penting dalam regenerasi jaringan.
Eksosom yang digunakan dalam produk perawatan kulit umumnya diperoleh dari berbagai sumber, mulai dari jaringan manusia seperti sel punca atau trombosit, hingga bahan nabati seperti daun teh hijau, centella asiatica (cica), jeruk bali, dan semangka.
Produk dengan bahan turunan manusia biasanya dijual dengan harga tinggi, bahkan mencapai sekitar Rp4 juta untuk 30 mililiter serum.
Wyles menjelaskan bahwa eksosom turunan manusia diproduksi secara hayati di laboratorium dengan sel yang berasal dari bank darah atau registri sesuai standar FDA. Meski menjanjikan manfaat regeneratif, para ahli menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan, efektivitas, serta regulasi penggunaan eksosom dalam industri kecantikan.
(dec/spt)




























