Logo Bloomberg Technoz

Pada tahun 1994, ASRI mulai membangun kawasan hunian terpadu Alam Sutera di Serpong, Tangerang, yang berdiri di atas lahan seluas 800 hektare

Peluncuran perumahan ini mendapat respons luar biasa, dengan lebih dari 1.100 unit hunian terjual hanya dalam waktu dua minggu

Sejak saat itu, ASRI terus memperluas pengembangannya dengan menghadirkan lebih dari 37 klaster perumahan yang terdiri dari 150 hingga 300 unit rumah di setiap klaster.

The Ning King memiliki dua anak, salah satunya Hungkang Sutedja. Menantunya, Haryanto Tirtohadiguno, juga memegang peran penting dalam ekspansi bisnis keluarga, khususnya di sektor properti.

Pada 2007, ASRI resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan semakin mengembangkan proyek-proyek propertinya. Bahkan, pada 2017, namanya masuk daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes.

Salah satu proyek ikonik yang berhasil dikembangkan adalah patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali. Monumen megah ini menjadi simbol pariwisata nasional dan menunjukkan ambisi besar keluarga The Ning King dalam membangun warisan budaya

Selain mengembangkan bisnis di sektor properti, The Ning King juga merambah industri manufaktur dengan mendirikan Industrial by Argo Manunggal (IAM).

Holding ini menaungi sejumlah perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi dan manufaktur, seperti Cakrasteel yang merupakan produsen baja ringan untuk berbagai kebutuhan konstruksi.

Bisnis The Ning King di sektor tekstil kini beroperasi di bawah Lifestyle by Argo Manunggal Group, yang menaungi ARGO dan PT Argo Manunggal Triasta.

(ain)

No more pages