Bloomberg Technoz, Jakarta -  Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) Djap Tet Fa mengungkapkan fenomena El Nino 2023 masih meninggalkan jejak terhadap produktivitas kebun sawit sepanjang 2024. 

Kekeringan panjang menyebabkan penurunan curah hujan yang berdampak pada pertumbuhan tandan buah segar (TBS) dan proses penyerbukan.  

“El Nino itu dampaknya terhadap sawit bisa delapan bulan sampai dua tahun. El Nino 2023 itu, meski tidak ekstrem, dampaknya terasa sampai 2024,” ujar Djap Tet Fa.  

Adapun sepanjang 2024, AALI mencatat produksi TBS dari kebun inti sebesar 3 juta ton, turun 9,3% dibandingkan 2023 yang mencapai 3,31 juta ton. Produksi TBS plasma juga menyusut 29,7% menjadi 732 ribu ton dari 1,04 juta ton pada tahun sebelumnya. Secara total, produksi TBS inti dan plasma turun 14,2% menjadi 3,73 juta ton.

Penurunan juga terjadi pada pembelian TBS dari pihak ketiga yang turun 9,1% menjadi 2,18 juta ton. Akibatnya, produksi crude palm oil (CPO) perseroan sepanjang 2024 turut terkoreksi 11,8% menjadi 1,13 juta ton, sementara produk turunannya turun 13,4% menjadi 518 ribu ton.