Blokir Lebih Banyak Konten, Kemkomdigi Sebut Judol Industri
Farid Nurhakim
31 October 2025 20:40

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Republik Indonesia (RI) Mediodecci Lustarini mengatakan judi online (judol) adalah industri dan memiliki perputaran uang yang besar. Dia pun berdalih mengapa jumlah konten judol yang ditangani atau diblokir (take-down) Kemkomdigi RI tahun ini lebih banyak daripada 2023 ke bawah karena adanya ketidakpastian ekonomi dan masyarakat membutuhkan uang cepat.
Untuk diketahui, Kemkomdigi RI mencatat penanganan konten judi online (judol) sejak 2017 hingga 19 Oktober 2025 terdapat sekitar 7,2 juta atau tepatnya 7.252.621 konten judol. Sementara, dari 1 Januari 2025-19 Oktober 2025 ada 1,7 juta konten judol atau tepatnya 1.704.794 konten yang telah diblokir.
Berdasarkan data penanganan konten judi online dari Kemkomdigi RI, pada 2023 angkanya hanya 999.537 konten judol yang sudah dilakukan take-down oleh kementerian tersebut. Selanjutnya 2022 ada 206.245 konten judol yang diblokir, 2021 terdapat 204.963 konten judi online, 2020 ada 80.316 konten judol, 2019 terdapat 78.309 konten judi online, dan sampai 2018 ada 84.494 konten judol yang sudah ditangani.
"Ya karena, bahwa judol ini adalah industri, uangnya besar. Dan di tengah ketidakpastian ekonomi, uang cepat itu menjadi target buat masyarakat juga yang butuh," kata Ides, sapaan akrabnya saat ditemui di Google Office, Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).
Kemudian dia menuturkan, semua masyarakat Indonesia kini tengah dalam situasi ekonomi yang tak pasti, di mana mereka memerlukan pendapatan. Sehingga, semua kesempatan yang dapat menghasilkan uang bakal diambil.

































