Logo Bloomberg Technoz

Saham–saham kesehatan yang jadi pendorong pelemahan IHSG ialah saham PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA) drop 6,04%, saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) terpeleset 3,81%, dan saham PT Medela Potentia Tbk (MDLA) juga melemah dengan penurunan 3,25%.

Disusul oleh pelemahan saham perindustrian, yaitu saham PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN) yang ambles 8,89%, saham PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE) drop 8,06%, dan saham PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) yang mencetak pelemahan 7,49%.

Sementara saham perbankan– terutama saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) justru berhasil menguat dan melesat di zona hijau 2,05%, hingga didorong oleh saham lainnya yaitu PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) terbang 5,78%, saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) melesat dengan kenaikan 5,28%, dan juga saham PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) menguat 1,98%.

Melesatnya saham BBRI tersengat sentimen atas rilis laporan keuangan terbaru perusahaan. Bank Rakyat Indonesia berhasil mencatat laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp40,77 triliun sepanjang Januari–September 2025.

Jika ditotal dengan kepentingan non-pengendali senilai Rp 453,43 miliar, maka laba konsolidasi BBRI mencapai Rp41,23 triliun.

Kajian terbaru Bloomberg Intelligence karya Senior Industry Analyst Sarah Jane Mahmud menyebut, dengan Return on Equity (RoE) rata–rata 20% dalam satu dekade maka BBRI menjadi salah satu bank paling menguntungkan di Asia Tenggara.

“Dengan penurunan suku bunga dana, seiring pemangkasan suku bunga acuan dan stimulus pemerintah, tekanan terhadap laba akan mereda,” sebut riset itu.

Pada 2026, lanjut riset Bloomberg Intelligence, laba bersih BBRI bisa lebih baik lagi. Pemicunya adalah penurunan suku bunga simpanan dan penempatan dana pemerintah sebesar Rp55 triliun. 

“Posisi ini membuat BBRI dalam posisi yang kuat untuk mencapai bahkan melebihi target marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) yang dipatok 7,3–7,7%,” sebut kajian itu.

Pada sembilan bulan pertama 2025, penyaluran kredit BBRI tumbuh 6,2% secara tahunan. Bloomberg Intelligence mengestimasikan angka ini bisa lebih tinggi lagi seiring stimulus dari pemerintah.

(fad/wep)

No more pages