“Kami mengapresiasi JULO yang telah memberikan kesempatan atas kolaborasi lintas sektor ini. Kolaborasi ini membuktikan bahwa kita bisa bersama-sama mendorong akselerasi industri keuangan di Indonesia yang tidak hanya tumbuh dengan cepat, namun seimbang dengan program edukasi dan literasi guna memperkuat dasar pemahaman masyarakat tentang dunia keuangan dan juga investasi,” tambah Andy.
Dari sisi JULO, kolaborasi ini menjadi bentuk nyata dukungan terhadap peningkatan literasi finansial di masyarakat. Harri Suhendra, President Director JULO, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif PINTU dalam menggabungkan edukasi dan inovasi teknologi keuangan.
“Kami mendukung penuh kolaborasi program edukasi dan literasi yang diinisiasi oleh PINTU. Sebagai perusahaan fintech, kami memahami pentingnya peningkatan pemahaman keuangan bagi masyarakat serta mendukung inovasi di industri keuangan digital. Kami berharap kolaborasi antar fintech seperti ini dapat terus berlanjut untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan,” ujar Harri.
Kerja sama antara dua perusahaan fintech besar ini menunjukkan bahwa kolaborasi yang solid mampu memperkuat fondasi pemahaman masyarakat terhadap keuangan digital serta menumbuhkan kepercayaan publik terhadap inovasi berbasis teknologi.
Industri Fintech dan Crypto Indonesia Tumbuh Pesat
Pertumbuhan industri fintech di Indonesia menunjukkan tren yang semakin kuat. Berdasarkan laporan dari Mordor Intelligence, nilai industri fintech di Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai Rp341,1 triliun.
Salah satu subsektor yang berkontribusi besar adalah fintech lending. Mengutip data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total pembiayaan fintech lending tercatat meningkat 27,93% atau mencapai Rp82,59 triliun per Mei 2025.
Sementara itu, industri crypto asset, yang juga merupakan bagian dari ekosistem fintech, turut mencatatkan performa positif. Berdasarkan laporan OJK, pertumbuhan nilai transaksi aset crypto dari Januari hingga September 2025 mencapai Rp360,3 triliun. Angka tersebut mencerminkan meningkatnya minat masyarakat terhadap layanan keuangan digital berbasis teknologi.
Dalam ekosistem yang semakin kompetitif, baik PINTU maupun JULO berhasil mencatat capaian luar biasa. Hingga Oktober 2025, PINTU telah mencatat lebih dari 10 juta unduhan, sementara JULO juga telah diunduh lebih dari 10 juta pengguna dan menyalurkan pembiayaan ke lebih dari 3,27 juta nasabah di seluruh Indonesia.
Kinerja positif ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan fintech semakin kuat, sekaligus menandakan keberhasilan edukasi finansial yang konsisten dilakukan oleh para pelaku industri.
Komitmen PINTU untuk Edukasi Crypto yang Bijak
PINTU menegaskan komitmennya untuk terus memperluas jangkauan edukasi keuangan dan crypto di Indonesia. Andy menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya memahami tidak hanya peluang, tetapi juga risiko dalam berinvestasi di aset digital.
“Kolaborasi ini merupakan strategi kami dalam memperluas jangkauan edukasi crypto di Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat agar dapat mengelola keuangan dan berinvestasi secara bijak terutama investasi pada aset crypto yang tidak hanya melihat peluang keuntungan, tetapi juga memahami potensi risikonya. Untuk itu, kami terbuka berkolaborasi bersama-sama demi meningkatkan edukasi crypto masyarakat di Indonesia,” tutup Andy.
Kolaborasi antara PINTU dan JULO ini menjadi simbol dari semangat baru dunia fintech Indonesia—di mana inovasi dan edukasi berjalan beriringan untuk menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif, berkelanjutan, dan memberdayakan masyarakat di era ekonomi digital.
(tim)

































