Logo Bloomberg Technoz

“Sikap untuk menaikkan suku bunga tetap tidak berubah,” ujar Shinichiro Kobayashi, Kepala Ekonom Mitsubishi UFJ Research and Consulting. “BOJ akan terus memantau waktu yang tepat untuk langkah berikutnya, kemungkinan pada Desember.”

Keputusan tersebut menunjukkan pendekatan hati-hati dari Gubernur BOJ Kazuo Ueda dalam menormalkan kebijakan moneter di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik pasca terpilihnya Takaichi sebagai perdana menteri.

Meskipun dua anggota dewan masih mendorong kenaikan suku bunga menjadi 0,75%, mayoritas dewan tampaknya memilih untuk menunggu, terutama dengan pertemuan kebijakan berikutnya yang masih tujuh minggu lagi.

Dalam laporan proyeksi ekonomi terbarunya, BOJ sedikit menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun fiskal berjalan dari 0,6% menjadi 0,7%, mendekati estimasi median ekonom swasta sebesar 0,8%. Bank sentral menilai risiko inflasi masih seimbang, namun risiko ekonomi pada tahun depan cenderung menurun.

BOJ juga menegaskan kembali komitmennya untuk menaikkan suku bunga bila ekonomi dan inflasi berkembang sesuai proyeksi, seraya mencatat ketidakpastian global akibat kebijakan perdagangan.

Menurut proyeksi terbaru, inflasi inti diperkirakan mencapai target 2% pada paruh kedua periode tiga tahun ke depan, hingga awal 2028.

Survei Bloomberg pekan lalu menunjukkan hampir seluruh pengamat BOJ memperkirakan kenaikan suku bunga paling lambat Januari, dengan sekitar 50% memprediksi langkah tersebut akan terjadi pada Desember.

Indikator harga utama Jepang telah melampaui target inflasi 2% selama tiga setengah tahun berturut-turut. Takaichi sendiri berkomitmen menjadikan krisis biaya hidup sebagai prioritas utama, setelah partainya, Liberal Democratic Party (LDP), kehilangan mayoritas di kedua majelis parlemen akibat tekanan inflasi yang tinggi.

Tren upah juga menjadi salah satu faktor utama bagi kemungkinan kenaikan suku bunga. Federasi serikat pekerja terbesar Jepang, Rengo, menyatakan akan menuntut kenaikan gaji minimal 5% dalam negosiasi upah tahun fiskal mendatang—menandai tahun ketiga berturut-turut di mana perusahaan besar memberikan kenaikan di atas ambang tersebut.

Namun, kondisi berbeda dialami perusahaan kecil. Survei Tankan BOJ menunjukkan kepercayaan sektor manufaktur besar meningkat, sedangkan produsen kecil masih pesimistis untuk kuartal ketiga berturut-turut.

Meski sebagian pekerja di perusahaan besar mengalami kenaikan gaji yang signifikan, mayoritas tenaga kerja Jepang masih tertinggal karena kenaikan upah mereka lebih lambat dibanding inflasi yang mencapai 2–3%, sehingga upah riil tetap menurun.

Takaichi, yang dikenal sebagai murid politik mantan PM Shinzo Abe, sebelumnya menyatakan skeptis terhadap kenaikan suku bunga. Pada September tahun lalu, ia bahkan menilai bahwa menaikkan bunga adalah langkah “bodoh,” dan menilai yen yang lemah memiliki “lebih banyak keuntungan daripada kerugian.”

“Keputusan menunda kenaikan suku bunga kali ini membuat banyak pihak menilai BOJ tunduk pada tekanan politik,” ujar Atsushi Takeda, Kepala Ekonom Itochu Research Institute. “Tampil seolah-olah demikian adalah risiko yang perlu diwaspadai oleh bank sentral.”

Menjelang keputusan ini, mantan Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda juga sempat menyampaikan pandangannya di Bloomberg TV, menyebut kemungkinan BOJ akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kali ini atau pada Desember mendatang.

Sejak Takaichi memenangkan pemilihan pimpinan LDP dan menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang, yen telah melemah paling tajam di antara mata uang utama, dari sekitar 147 per dolar menjadi level terendah dalam delapan bulan pada 10 Oktober.

Presiden AS Donald Trump beberapa kali menuduh Jepang sengaja melemahkan mata uangnya untuk keuntungan ekspor. Namun, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengambil pendekatan lebih halus dengan menyatakan bahwa pemerintahan Takaichi seharusnya memberi ruang bagi BOJ untuk menekan inflasi—pernyataan yang kemudian memicu spekulasi pasar akan adanya kenaikan bunga pada Januari.

Gubernur Ueda dijadwalkan menggelar konferensi pers pada pukul 15.30 waktu Tokyo untuk menjelaskan keputusan kebijakan hari ini dan arah suku bunga ke depan.

(bbn)

No more pages