Logo Bloomberg Technoz

Saat minyak nabati pesaing lebih murah, maka keuntungan untuk beralih ke CPO menjadi berkurang. Sebab, kedua komoditas tersebut bisa saling menggantikan dan bersaing di pasar minyak nabati dunia.

Perkembangan nilai tukar ringgit juga berdampak ke harga CPO. Kemarin, mata uang Negeri Harimau Malaya menguat 0,24% terhadap dolar AS.

Dalam seminggu terakhir, penguatan ringgit hampir mencapai 1%.

CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Ketika ringgit terapresiasi, maka kontrak CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Perkebunan kelapa sawit di Johor, Malaysia./Bloomberg-Aparna Nori

Analisis Teknikal

Lantas bagaimana proyeksi gerak harga CPO hari ini, Rabu (29/10/2025)? Apakah akan ada koreksi empat hari beruntun?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO terjebak di zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Akan tetapi, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 0. Paling kecil, sudah sangat jenuh jual (oversold).

Untuk perdagangan hari ini, harga CPO berpeluang bangkit. Cermati pivot point di MYR 4.436/ton.

Dari situ, harga CPO berpotensi menguji resisten MYR 4.448/ton yang adalah Moving Average (MA) 5. Resisten selanjutnya ada di MYR 4.483/ton yang merupakan MA-10.

Kalau harga CPO turun lagi, maka ada risiko menguji support MYR 4.312/ton. Apabila jebol, maka harga CPO bisa amblas ke MYR 4.205/ton.

(aji)

No more pages