Logo Bloomberg Technoz


Menurutnya, taman ini akan menjadi ikon baru RTH di Jakarta Selatan yang memadukan fungsi ekologis, sosial, dan budaya. Selain memperindah lanskap kota, kawasan ini juga berfungsi mengelola tata air, membantu pengendalian banjir, serta meningkatkan interaksi sosial warga.

Revitalisasi kawasan Barito juga menjadi bagian dari upaya strategis mengatasi genangan air yang kerap terjadi di sekitar Barito dan Taman ASEAN (Blok M).

“Di kawasan itu sering terjadi banjir saat hujan deras. Karena itu, manfaat utama Taman Bendera Pusaka adalah sebagai sistem pengendalian banjir terpadu yang ramah lingkungan,” jelas Vera.

Taman ini akan dilengkapi sistem pengaturan air, sungai buatan, serta instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang mampu menampung dan memurnikan limpasan air hujan sebelum dialirkan ke saluran umum. 

Dengan sistem tersebut, air yang mengalir di taman akan tetap bersih dan tidak mencemari lingkungan sekitar.

Selain fungsi ekologis, Taman Bendera Pusaka juga menghadirkan berbagai fasilitas olahraga dan rekreasi seperti jogging track sepanjang 1,2 kilometer, lapangan bulu tangkis, lapangan tenis, hingga area bermain anak. Semua fasilitas dirancang agar dapat dinikmati masyarakat dari berbagai kalangan.

Lokasinya yang strategis di jantung kota dan berdekatan dengan kawasan Transit Oriented Development (TOD) Blok M, termasuk Stasiun MRT dan Halte TransJakarta, menjadikan taman ini mudah diakses warga yang menggunakan transportasi umum.

Vera menegaskan revitalisasi dilakukan sepenuhnya untuk kepentingan publik tanpa mengubah status kepemilikan lahan yang tetap menjadi milik daerah. 

Proyek ini juga memperhatikan nilai sejarah dan budaya kawasan Kebayoran Baru yang termasuk dalam wilayah pelestarian cagar budaya.

Pembangunan Taman Bendera Pusaka ditargetkan rampung pada akhir 2025. Setelahnya, Pemprov DKI berencana melanjutkan pengembangan serupa di sejumlah taman lain di Jakarta untuk memperkuat jaringan ruang hijau dan sistem ekologis perkotaan.

(dec/spt)

No more pages