Celios Respons Prabowo Senggol Aplikator Ojol Terkait Efisiensi
Farid Nurhakim
22 October 2025 21:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - Center of Economic and Law Studies (Celios) memandang efisiensi yang dimaksud Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto adalah kemungkinan praktik persaingan usaha tidak sehat di transportasi daring (online). Sebelumnya, Prabowo sempat menyinggung terkait rencana efisiensi perusahaan penyedia transportasi online dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).
“Efisiensi di sana mungkin ditujukan kepada praktik persaingan usaha yang selama ini dipandang Prabowo nggak sehat. Ada perang dagang dan perang promo. Jadi diminta untuk lebih efisien dengan menghapus promo,” kata ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda kepada Bloomberg Technoz, Rabu (22/10/2025).
Namun jika benar seperti itu atau tak ada harga promo lagi, dia menilai pasar ojek online (ojol) bakal merosot. Pasalnya, rerata konsumendi Indonesia masih berorientasi terhadap harga atau price oriented.
“Kalau seperti itu, saya rasa pasar ojol akan menurun karena bagaimanapun juga konsumen kita masih price oriented. Tentu pernyataan efisiensi yang dimaksud Prabowo, akan lebih pas menyampaikan dari pihak istana,” ujar dia.
Terkait dengan persaingan usaha, dirinya mengaku belum melihat terdapat penghalang masuk (entry barrier) dalam industri transportasi daring atau ride-hailing. Dalam lima tahun terakhir, mulai ada platform lain yang masuk selain Gojek dan Grab, yakni Maxim, InDrive, hingga aplikator ride-hailing di daerah.
































