Menurut Mohammad, langkah ini ditujukan untuk mendukung operasional maskapai yang menjadi bagian dari ekosistem kebandarudaraan.
“Potongan PJP4U 50% ini sejalan dengan prinsip operasional bandara berbasis ekosistem dan mendukung kelancaran penerbangan nasional,” ujar Mohammad.
InJourney Airports juga menyiagakan layanan bandara 24 jam selama periode libur Natal dan Tahun Baru untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan kebutuhan penerbangan tambahan.
Dengan kebijakan ini, InJourney Airports berharap harga tiket lebih terjangkau sekaligus memastikan kenyamanan dan kelancaran mobilitas masyarakat pada akhir tahun 2025 dan awal 2026.
Bandara-bandara tersebut meliputi:
Wilayah Jawa dan Sumatra: Soekarno-Hatta Tangerang, Husein Sastranegara Bandung, Kertajati Majalengka, Halim Perdanakusuma Jakarta, Kualanamu Deli Serdang, Hang Nadim Batam; I Gusti Ngurah Rai Bali, El Tari Kupang, Zainuddin Abdul Majid Lombok, Banyuwangi, Minangkabau Padang, Raja Sisingamangaraja XII Tapanuli Utara, Sultan Thaha Jambi, Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Depati Amir Pangkalpinang, Radin Inten II Bandar Lampung, Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang, HAS Hanandjoeddin Tanjung Pandan, Fatmawati Soekarno Bengkulu, Sultan Iskandar Muda Banda Aceh.
Wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur: Juanda Surabaya, Jenderal Ahmad Yani Semarang, Adisutjipto Yogyakarta, Adi Soemarmo Solo, Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, Dhoho Kediri, Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo.
Wilayah Indonesia Timur: Sultan Hasanuddin Makassar, Sam Ratulangi Manado, Pattimura Ambon, Frans Kaisiepo Biak, Sentani Jayapura; Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Supadio Pontianak, Tjilik Riwut Palangka Raya, dan Syamsudin Noor Banjarmasin.
(dec/spt)
































