Logo Bloomberg Technoz

Berbeda, Fadli mengatakan, teori 'out of Nusantara' memiliki bukti kuat yang berada pada sejumlah artefak dan lokasi peradaban kuno di Indonesia.

Menurut dia, Homo Erectus paling banyak atau nyaris 60% ditemukan di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Timur. Dia menilai, hal ini justru menunjukkan pusat peradaban Homo Erectus berada di Indonesia baru kemudian terjadi migrasi ke seluruh dunia.

Proses migrasi nenek moyang Indonesia ke seluruh dunia juga dibuktikan dari sejumlah artefak yang ditemukan pada sejumlah gua purba di Sulawesi, Kalimantan, Raja Ampat, Fakfak, Sumatra Selatan, dan Sumatra Barat. Beberapa gua purba tersebut diperkirakan berasal dari peradaban sekitar 51.200 tahun yang lalu. Lebih tua dari sejumlah gua purba di Eropa dan wilayah lainnya.

Pada gua-gua purba tersebut, kata Fadli, ditemukan peninggalan gambar yang disebut rock art atau cave painting. Salah satu gambar yang nyaris selalu ditemukan pada tiap gua tersebut adalah perahu. Dia menilai, perahu inilah moda transportasi nenek moyang Indonesia saat bermigrasi ke seluruh penjuru dunia.

"Perahu yang tertua di dunia, artefaknya itu dipamerkan pada museum di Osaka, Museum Etnografi. Itu [perahu] yang tertua di dunia, yang masih ada kayunya artefaknya. [Perahu] itu dari Maluku, umurnya 10.000 tahun karena mungkin hancur yang lainnya," ujar Fadli.

"Dari gambar-gambar perahu yang ada di situ puluhan ribu tahun lalu, nenek moyang kita bermigrasi."

(dov/frg)

No more pages