“Semua orang di pasar jadi pembeli emas. Koreksi harga pada Jumat lalu membuat permintaan kembali meningkat. Ini menjadi pertanda bahwa permintaan masih solid, hanya menunggu kesempatan,” kata Ole Hansen, Commodities Strategist di Saxo Bank AS, seperti diberitakan Bloomberg News.
Dan Ghali dari TD Securities menilai, lonjakan harga emas menunjukkan fenomena Fear of Missing Out (FoMO) yang luar biasa. Investor seakan tidak mau kehilangan momentum, terus-menerus memborong emas.
“Ini fenomena yang didorong oleh Barat,” ujarnya, juga dikutip dari Bloomberg News.
(aji)
No more pages






























