Logo Bloomberg Technoz

Setahun Prabowo, IHSG dan Pasar Modal Indonesia Pecah Rekor

Redaksi
18 October 2025 20:04

Presiden Prabowo Subianto dalam acara Indonesia-China Business Reception 2025 di Jakarta. (Youtube Setpres)
Presiden Prabowo Subianto dalam acara Indonesia-China Business Reception 2025 di Jakarta. (Youtube Setpres)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Studi terbaru dari NEXT Indonesia Center menunjukkan capaian luar biasa perekonomian Indonesia selama satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Laporan itu mencatat Indonesia kini menempati posisi teratas di Asia Tenggara dalam kapitalisasi pasar modal, sekaligus mencatat surplus perdagangan tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Menurut laporan riset NEXT, nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menunjukkan tren positif dan untuk pertama kalinya menembus Rp15.000 triliun pada Maret 2025. Angka tersebut menempatkan BEI sebagai pasar modal terbesar di ASEAN setelah melampaui Singapore Exchange (SGX) pada Februari 2023.

“Lonjakan kapitalisasi pasar menjadi penanda kuatnya kepercayaan pasar terhadap fondasi ekonomi Indonesia dalam satu tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo. Dengan capaian ini, Indonesia resmi menjadi pasar modal terbesar di Asia Tenggara,” tulis NEXT dalam laporannya, dikutip Sabtu (18/10).

IHSG Cetak Sejarah, Lampaui Level 8.000

Laporan NEXT juga menyoroti rekor baru di pasar saham Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melampaui level 8.000 untuk pertama kalinya dan ditutup di posisi 8.124 pada 16 Oktober 2025.

Kenaikan IHSG tersebut menggambarkan optimisme investor terhadap stabilitas politik dan arah kebijakan ekonomi nasional. Dalam laporannya, NEXT menulis, “Pertumbuhan IHSG menunjukkan kepercayaan investor bahwa perekonomian Indonesia bergerak di jalur yang stabil.”

Analis menilai capaian ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor domestik maupun asing terhadap kondisi pasar keuangan Indonesia. Stabilitas makroekonomi yang terjaga, disertai kebijakan fiskal yang konsisten, menjadi pendorong utama meningkatnya minat investasi di bursa.

Arus modal asing yang masuk ke pasar saham Indonesia pun terus meningkat sepanjang kuartal ketiga 2025. Tren ini memperlihatkan bahwa Indonesia semakin menarik bagi investor global, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.

Surplus Perdagangan Tertinggi Sejak 2022

Tak hanya di sektor keuangan, kinerja perdagangan luar negeri Indonesia juga memperlihatkan hasil yang impresif. Pada Agustus 2025, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$5,49 miliar, tertinggi dalam tiga tahun terakhir sejak 2022.

Surplus tersebut terjadi ketika nilai ekspor mencapai US$25 miliar, sementara impor berada di kisaran US$19,5 miliar. Laporan NEXT menilai capaian ini sebagai tanda daya saing industri nasional yang semakin tangguh di pasar global.

“Melebarnya surplus bukan sekadar angka, tetapi indikator penting bahwa sektor produksi dalam negeri mampu menjaga ritme ekspor, sekaligus memperkuat penerimaan devisa negara,” tulis laporan itu.

Kinerja ekspor yang meningkat ditopang oleh penguatan industri manufaktur, pertambangan, serta produk berbasis teknologi yang semakin kompetitif. Sementara itu, impor barang modal juga menunjukkan peningkatan, menandakan kegiatan industri domestik terus bergeliat.

Fondasi Ekonomi Nasional Kian Solid

NEXT Indonesia Center menilai bahwa kinerja positif pasar modal dan perdagangan luar negeri selama satu tahun pertama kepemimpinan Presiden Prabowo memperlihatkan fondasi ekonomi Indonesia yang kian solid, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Kombinasi antara surplus perdagangan dan kapitalisasi pasar yang melonjak menjadi bukti bahwa struktur ekonomi nasional telah mengalami penguatan yang signifikan. Kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas politik, mendorong investasi, serta memperkuat industri dalam negeri terbukti memberikan hasil nyata.

Para pengamat ekonomi memandang capaian ini sebagai momentum penting untuk menjaga pertumbuhan jangka panjang. Dengan pondasi ekonomi yang semakin kuat, Indonesia diyakini akan semakin kokoh menghadapi tantangan global dan terus memperkuat posisinya sebagai kekuatan ekonomi utama di Asia Tenggara.

Dalam kesimpulan laporan risetnya, NEXT menekankan bahwa perekonomian Indonesia dalam satu tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan tren menguat secara konsisten, baik dari sisi pasar modal maupun perdagangan luar negeri.

Kombinasi performa dua sektor tersebut, menurut laporan itu, memperlihatkan kepercayaan yang semakin tinggi dari pasar dan investor terhadap arah kebijakan ekonomi nasional.