Logo Bloomberg Technoz

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan bahwa sejumlah perusahaan tambang emas mengusulkan agar harga untuk kewajiban pasar domestik (DMO) tetap mengacu pada pergerakan harga pasar.

Namun, dia menuturkan pandangan berbeda dapat muncul dari pihak pembeli atau offtaker emas DMO, dalam hal ini Antam yang belum tentu menyetujui skema harga mengikuti pasar.

Tri menambahkan, pemerintah masih mengkaji rancangan kebijakan DMO emas yang diharapkan dapat menjadi jalan tengah antara produsen dan offtaker. Dia belum dapat memaparkan lebih jauh terkait mekanisme yang akan diterapkan.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengakui kondisi kahar di tambang Grasberg Block Cave (GBC) milik Freeport dapat berdampak pada ketersediaan pasokan emas yang selama ini dipasok PTFI ke Antam.

“Ke depan kita sedang membahas, meng-exercise dengan Dirjen Minerba, langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan kebutuhan Antam terhadap emas itu sendiri,” ujar Bahlil kepada awak media, Selasa (14/10/2025).

Bahlil menyebut Freeport dan Antam memiliki kerja sama pembelian emas sebesar 30 ton. Dengan terganggunya produksi Freeport, kebutuhan emas Antam berpotensi tidak terpenuhi.

Namun, dia belum dapat memastikan langkah yang akan diambil pemerintah, termasuk kemungkinan penerapan DMO untuk komoditas emas.

Di sisi lain, Direktur Utama Antam Achmad Ardianto mengatakan, perusahaan masih mengimpor sekitar 30 ton emas per tahun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sebagian besar dari Singapura dan Australia.

“Produksi di dalam negeri sekitar 90 ton, sebagian dijual ke perusahaan perhiasan dan ada juga yang diekspor,” kata Ardianto dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Senin (29/9/2025).

Ardianto menjelaskan, kapasitas produksi emas Antam dari tambang bawah tanah Pongkor, Jawa Barat, hanya sekitar 1 ton per tahun. Produksi ditahan pada level itu karena cadangan emas Pongkor tersisa sekitar 5 ton, sementara total sumber daya emasnya diperkirakan mencapai 26 ton.

“Emas yang ditambang Antam cuma 1 ton per tahun. Kebutuhan masyarakat tahun lalu 37 ton, sekarang 43 ton,” ujarnya.

Selain impor, Antam juga mendapatkan pasokan dari program buyback logam mulia milik masyarakat serta pembelian dari penambang lokal. Adapun, perjanjian jual beli 30 ton emas dengan PTFI dari fasilitas precious metal refinery (PMR) di Gresik, Jawa Timur, menjadi langkah penting bagi Antam di tengah meningkatnya ketergantungan pada penjualan emas.

-- Dengan asistensi Azura Yumna Ramadani Purnama

(art/wdh)

No more pages