Konflik terbaru di Asia ini membuat Trump, yang sedang dalam perjalanan menuju Mesir untuk memimpin KTT perdamaian internasional terkait Gaza, menyatakan kesediaannya membantu menyelesaikan pertikaian antara Pakistan dan Afghanistan. Trump mengklaim telah berhasil menghentikan sejumlah konflik, termasuk ketegangan singkat antara India dan Pakistan pada Mei lalu. Namun, New Delhi membantah keterlibatan Trump dalam mediasi tersebut, sementara Islamabad justru memujinya atas “perannya” dalam meredakan situasi.
Militer Pakistan juga membantah klaim Zabihullah Mujahid yang menyebut pasukan Afghanistan membalas serangan Pakistan dengan senjata ringan dan berat di distrik Spin Boldak, Kandahar, yang menewaskan 12 warga sipil dan melukai lebih dari 100 orang. Menurut pihak militer, pasukan Pakistan justru menewaskan sekitar 30 tentara Taliban dan militan afiliasi mereka, serta menghancurkan delapan pos dan enam tank dalam serangan semalam di wilayah Kurram.
Dalam bentrokan lanjutan pada hari yang sama, sebanyak 20 anggota Taliban Afghanistan dilaporkan tewas setelah melakukan serangan di provinsi Balochistan. “Situasi masih terus berkembang,” ujar pihak militer Pakistan.
Islamabad menegaskan pihaknya mendesak Afghanistan untuk menghentikan kelompok Taliban Pakistan agar tidak menggunakan wilayahnya sebagai basis serangan ke dalam negeri Pakistan, tuduhan yang dibantah oleh Kabul.
Sebelumnya, televisi pemerintah Pakistan melaporkan bahwa seorang pemimpin penting Taliban Pakistan tewas dalam serangan balasan tersebut.
(bbn)
