Logo Bloomberg Technoz

Kabar dari Amerika Serikat (AS) mendorong harga emas. Pelaku pasar merespons pernyataan terbaru dari Jerome ‘Jay’ Powell, Gubernur Federal Reserve.

Dalam acara yang diselenggarakan National Association for Business Economics, Powell menyebut rekrutmen tenaga kerja sedang lemah. Ke depan, bisa saja terjadi perlambatan lebih lanjut.

“Anda dalam posisi di mana perlambatan pembukaan lapangan kerja mungkin akan berdampak ke tingkat pengangguran. Saya rasa kita akan mencapai titik di mana pengangguran akan mulai meningkat,” kata Powell, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.

Pernyataan ini menjadi sinyal bahwa fokus The Fed saat ini adalah pasar tenaga kerja. Pelemahan di pasar tenaga kerja kemungkinan besar akan membuat The Fed melakukan intervensi dengan melonggarkan kebijakan moneter.

Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75-4% dalam rapat The Fed bulan ini mencapai 97,3%. Pada rapat Desember, rasanya Federal Funds Rate bisa turun lagi ke 3,5-3,75% dengan probabilitas 93,5%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

(aji)

No more pages