Logo Bloomberg Technoz

Pengamat Pasar Modal Reydi Octa mengatakan, jika ingin mencari potensi imbal hasil lebih tinggi dan relatif cepat maka dapat mempertimbangkan saham-saham di sektor emas.

“Memilih membeli saham yang bergerak di sektor emas dapat memberikan potensi return lebih besar karena efek kenaikan harga emas berdampak pada kinerja emiten. Potensi kenaikannya bisa lebih cepat memberikan capital gain, meski risikonya juga lebih tinggi,” jelasnya.

Di sisi lain, keberlanjutan penguatan harga saham emiten emas bergantung pada kinerja keuangan hingga akhir tahun ini.

“Untuk mengharapkan emiten sektor emas tetap melanjutkan penguatan harga, perlu didukung oleh rilis laporan keuangan yang baik sampai akhir 2025,” ujarnya.

Sementara itu, Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division HPAM, Reza Fahmi Riawan, menilai pilihan antara emas fisik dan saham emiten emas bergantung pada profil dan tujuan investasi masing-masing.

“Emas fisik biasanya dipilih oleh investor yang ingin menjaga nilai kekayaan dari inflasi atau ketidakpastian global. Ia bersifat defensif dan stabil, tapi kurang likuid dan tidak menghasilkan pendapatan pasif,” ujar Reza.

Sebaliknya, saham emiten emas lebih cocok bagi investor yang mengejar pertumbuhan modal.

“Ketika harga emas naik, laba perusahaan tambang emas biasanya ikut terdongkrak, dan ini bisa mendorong harga saham mereka naik lebih tinggi dari kenaikan harga emas itu sendiri. Namun saham juga lebih volatil dan dipengaruhi oleh faktor seperti biaya produksi, manajemen, dan sentimen pasar,” tuturnya.

Reza menambahkan, secara valuasi, beberapa saham emiten emas seperti ANTM, MDKA, dan BRMS sudah mencatat kenaikan signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

“Ada emiten yang masih punya potensi karena ekspansi produksi dan efisiensi operasional, tapi ada juga yang kenaikannya lebih karena euforia pasar. Penting bagi investor untuk memperhatikan rasio valuasi seperti PER dan PBV sebelum mengambil keputusan,” jelasnya.

Dengan demikian, baik emas fisik maupun saham emiten emas memiliki daya tarik masing-masing. Investor dihadapkan pada pilihan antara stabilitas dan keamanan emas fisik, atau peluang pertumbuhan yang lebih tinggi melalui saham-saham di sektor pertambangan emas.

(dhf)

No more pages