Logo Bloomberg Technoz

Saham–saham LQ45 yang melaju bullish turut mendorong IHSG, saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) melejit 6,19%, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menguat 5,41%. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (AADI) melesat 2,92%.

Adapun Bursa Asia masih ambles dan terpeleset di zona merah siang hari ini. Indeks Hang Seng Hong Kong jatuh 2,55%, Shenzhen Comp. tertekan 1,48%, Kospi ambles 1,11%, Strait Times Singapore drop 1,08%, Shanghai Composite terdepresiasi 0,46%, dan FTSE Malaysia KLCI merah 0,43%.

Bursa Asia mengikuti apa yang terjadi di Wall Street. Pada perdagangan sebelumnya, Bursa Saham New York kompak di zona merah. 

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun 1,9%, S&P 500 melemah 2,71%, sementara itu, Nasdaq Composite ambles lebih dalam mencapai 3,56%.

Pasalnya, Presiden Donald Trump mengancam akan memasang tarif tambahan 100% terhadap China.

Trump memperingatkan kenaikan tarif "besar-besaran" atas barang–barang China. Dia lalu mengumumkan tarif tambahan 100% mulai 1 November.

China mendesak negosiasi lebih lanjut untuk menuntaskan masalah perdagangan yang belum terselesaikan, meski mengatakan tidak akan ragu untuk membalas jika Washington tetap melanjutkan tindakannya. Trump dan Xi juga diagendakan bertemu Oktober bulan ini.

Dalam riset Phintraco Sekuritas pagi tadi, disebutkan Bursa Wall Street melemah tajam pada perdagangan Jumat, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif tambahan 100% terhadap impor dari China serta pembatasan ekspor perangkat lunak penting buatan AS mulai 1 November 2025.

Langkah ini diambil setelah China memperketat pembatasan ekspor mineral tanah jarang, bahan penting bagi industri teknologi, kendaraan listrik, dan pertahanan.

Phintraco menilai, perang dagang yang memanas ini berpotensi memicu gangguan rantai pasok global, khususnya teknologi.

Selain itu, ketegangan tersebut juga berpotensi menekan sentimen investor global menjelang musim laporan keuangan Kuartal III-2025 utamanya di Wall Street.

Pekan ini, investor global juga akan mencermati rencana penutupan sebagian layanan pemerintah AS (government shutdown) yang telah memasuki pekan ketiga, serta rilis data perdagangan, inflasi, dan aktivitas perbankan di China.

“Perkembangan terbaru dari perang dagang AS–Tiongkok diperkirakan menjadi sentimen negatif dalam jangka pendek jika ancaman tarif Trump tersebut hanya bagian dari strateginya,” mengutip riset Phintraco, Senin.

(fad/wep)

No more pages