Annie Lee dan William Clowes - Bloomberg News

Bloomberg, Harga kobalt telah memperpanjang kenaikan ke level tertinggi dalam tiga tahun, akibat pembatasan ekspor di negara produsen utama dunia telah memperburuk risiko defisit logam bahan baku baterai tersebut dan mengikis kepercayaan terhadap kemampuannya untuk memenuhi permintaan.

Larangan ekspor oleh Republik Demokratik Kongo telah mengguncang rantai pasok kobalt sejak diberlakukan pada Februari, sementara sistem kuota yang akan menggantikannya mulai Kamis dapat mendorong pasar ke dalam defisit kobalt paling cepat tahun depan. 

Sejak rencana tersebut diumumkan bulan lalu, harga kobalt hidroksida dan logam olahannya telah melonjak lebih dari 20%.

Kongo menyatakan pada akhir pekan lalu bahwa kuota tersebut secara umum dihitung secara pro-rata, tergantung pada ekspor perusahaan dalam tiga tahun hingga akhir 2024.