Logo Bloomberg Technoz

La Nina Berpotensi Kerek Produksi Padi, Pemerintah Harus Bersiap

Redaksi
11 October 2025 14:30

Petani menanam padi di persawahan kawasan Tarumajaya, Kab. Bekasi. Jawa Barat, Rabu (14/8/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Petani menanam padi di persawahan kawasan Tarumajaya, Kab. Bekasi. Jawa Barat, Rabu (14/8/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Fenomena La Nina lemah diprediksi akan terjadi di akhir tahun 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, Kondisi La Niña tersebut dapat berkontribusi pada peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.

La Nina yang datang di akhir tahun ini bisa jadi berkah bagi produksi padi yang ada di Indonesia, pasalnya La Nina biasanya membuat musim hujan lebih awal dan periode penghujan menjadi lebih panjang.

“Ini memungkinkan wilayah-wilayah yang biasanya belum bisa ditanami karena tidak ada air kali ini bisa ditanami. Ini akan memperluas luas panen.” kata Pengamat Pertanian, Khudori kepada Bloomberg Technoz beberapa waktu lalu.


Khudori bilang musim hujan yang lebih panjang bisa berdampak baik dan buruk. Dampak baik, seperti perluasan lahan penanaman padi, wilayah-wilayah tadah hujan yang menggantungkan ketersediaan air dari hujan terbuka peluang bisa diusahakan.

“Ini perlu diantisipasi dengan memastikan ketersediaan sarana produksi: benih, pupuk, biaya usahatani, asuransi, dan lain-lain. Percuma air ada jika saprodi tidak tersedia. Ini mesti dipetakan dengan baik dengan melibatkan Pemda yg lebih tahu kondisi lapangan.” kata Khudori.