Logo Bloomberg Technoz

Terlebih jika bangunan tersebut dibangun bertingkat. Diperlukan studi kelayakan bangunan secara terperinci dengan memperhatikan kekuatan pondasi bangunan. Tak hanya itu, Azis menyebut, selain studi kelayakan bangunan juga diperlukan pematangan dalam pemilihan kualitas bahan.

"Karena sumber pendanaan swadaya masyarakat, seringkali minim pengawasan. Karena seringkali kalau swadaya bangunan itu yang penting terbangun, yang penting berdiri tapi kadang kala pengawasannya terabaikan," jelasnya.

Ia menekankan, diperlukan kehadiran pemerintah untuk meng-audit pondok pesantren yang disinyalir tak memiliki PBG, terlebih sumber pendanaan berasal dari swadaya masyarakat.

"Diperlukan audit menyeluruh terhadap bangunan-bangunan pesantren. Sekarang kita sudah banyak sekali organisasi-organisasi profesi yang juga memberikan pendampingan kapasitas teknis ya maupun pendampingan dalam konteks pembangunan," ujarnya.

"Artinya kolaborasi dengan pihak-pihak swasta ataupun kolaborasi dengan pihak-pihak asosiasi profesi yang memiliki kompetensi dalam konteks pembangunan fisik, pembangunan infrastruktur juga harus bisa diberdayakan," tambahnya.

Hanya 50 Pondok Pesantren yang Miliki PBG

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengamini hanya ada sekitar 50 dari lebih dari 42.000 pondok pesantren di Indonesia yang memiliki PBG.

PBG adalah izin yang diterbitkan pemerintah bagi pemilik bangunan atau perwakilannya. Sebelum penerbitan Undang-Undang No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja serta Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2021, dokumen ini bernama Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

"Kita cek semua pondok pesantren yang belum berizin, sambil kita bantu mereka untuk mengurusin izinnya. Ya, mungkin karena pesantren itu selalu dari santri untuk santri ya, jadi mungkin mereka menganggap nggak perlu izin," kata Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo.

Menurutnya, pengurus pondok pesantren di daerah dinilai tak 'melek' pengurusan PBG karena berada di daerah-daerah. "Biasanya urusan PBG-IMB itu kan hanya di kota besar ya, begitu masuk ke kota yang kecil-kecil mungkin mereka nggak perlu ngomongin soal itu," sebutnya.

(ell)

No more pages