Logo Bloomberg Technoz

“Perbankan tengah berada pada posisi yang solid untuk melanjutkan pemulihan lebih luas hingga 2026,” tegas RHB.

Alasannya, dorongan likuiditas membuka jalan bagi pemulihan saham sektor perbankan. Emiten perbankan tengah bertransisi menuju kondisi yang lebih sehat seiring perbaikan likuiditas dan tren penurunan biaya pendanaan, didorong oleh penempatan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun di bank–bank BUMN serta dampak kumulatif pemangkasan suku bunga BI sebesar 125 bps yang mulai terasa.

Berdasarkan konsensus Bloomberg, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang memiliki potensi upside mencapai 45,4% dari harga saat ini di Rp7.400/saham. Target harga ditetapkan pada level Rp10.760/saham. 

Sebanyak 33 analis atau 94.3% merekomendasikan beli (buy) saham BBCA, dua analis atau 5,7% merekomendasikan tahan (hold), sementara tidak ada satupun analis yang merekomendasikan jual (sell)

RHB Sekuritas menjagokan saham BBCA dengan target harga Rp10.260/saham. Adapun target tertinggi datang dari Trimegah Securities dengan potensi mencapai Rp12.600/saham. 

Selanjutnya saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang tengah berada di posisi Rp2.640/saham memiliki potensi imbal hasil sebesar 25,8%. Dari 25 analis, yang keseluruhannya 100% memberikan rekomendasi buy saham BRIS.

Target harga konsensus yang dihimpun Bloomberg tercatat Rp3.322/saham dalam 12 bulan, dengan potensi yang lebih menarik dari pandangan RHB yang berpeluang mencapai target harga Rp3.500/saham.

Untuk PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), harga saham berada di level Rp4.090/saham. Konsensus analis terdiri atas 59,1% rekomendasi beli, 31,8% tahan, dan 9,1% jual. Target harga rata-rata 12 bulan ditetapkan di Rp1.335/saham, dengan potensi kenaikan 11%. Pandangan RHB berpotensi lebih tinggi mencapai Rp1.430/saham.

Emiten PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang berada di level Rp3.750/saham. Konsensus analis menunjukkan 78,9% rekomendasi beli, 18,4% tahan, dan 2,6% jual. Target harga rata-rata 12 bulan berpotensi mencapai Rp4.652/saham. Sedang RHB menyematkan potensi harga saham BBRI di Rp4.300/saham.

Pandangan bullish analis ini sejalan dengan likuiditas perbankan yang tetap kuat dan terkelola dengan baik, dengan sebagian besar bank beroperasi di bawah rasio LDR 90% — menunjukkan ruang yang cukup luas untuk ekspansi kredit lebih lanjut.

“Didukung oleh pemangkasan suku bunga, peningkatan inflow, dan kenaikan rasio CASA, bank–bank berada pada posisi yang solid untuk mempercepat pertumbuhan kredit pada kuartal IV–2025 hingga 2026, terutama dipimpin oleh bank–bank BUMN dan bank syariah,” terang RHB.

(fad/aji)

No more pages