Logo Bloomberg Technoz

Investasi Kilang Mahal, RI Disarankan Tambah Gudang BBM Dulu

Artha Adventy
09 October 2025 11:10

Depo penyimpanan minyak Pertamina di Tanjung Priok, Jakarta Utara./Bloomberg-Dimas Ardian
Depo penyimpanan minyak Pertamina di Tanjung Priok, Jakarta Utara./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Praktisi senior industri migas Hadi Ismoyo menilai pemerintah perlu meninjau ulang strategi ketahanan energi nasional dengan mempertimbangkan opsi pembangunan tempat penyimpanan atau storage bahan bakar minyak (BBM), alih-alih mengejar proyek kilang baru.

Apalagi, menurutnya, investasi kilang baru atau pengembangan kilang eksisting menelan biaya investasi jumbo dan berisiko menghasilkan margin yang tipis.

Hadi menjelaskan tren global menuju energi terbarukan, serta margin industri penyulingan minyak yang terus menurun, membuat investor makin berhati-hati dalam membiayai proyek kilang baru.

Kalau kita bukan eksportir minyak, membangun kilang baru bukan langkah yang bijak.

Pakar industri migas

Kondisi ini, menurutnya, seharusnya mendorong pemerintah mendesain ulang konsep ketahanan energi agar lebih efisien dan adaptif terhadap transisi energi.

“Pembangunan satu kilang seperti GRR Tuban berkapasitas 300.000 barel per hari [bph] saja membutuhkan investasi hingga US$24 miliar. Sementara itu, membangun lima titik tank farm berkapasitas 2 juta barel hanya butuh sekitar 10% dari biaya kilang,” ujar Hadi saat dihubungi, Kamis (9/10/2025).