Bloomberg Technoz, Jakarta - Sesuai prediksi, rupiah berhasil mencatat penguatan selama enam hari beruntun. Dalam enam hari tersebut, rupiah terapresiasi mencapai 1,25% point–to–point di pasar spot.

Pada jumat (3/10/2025), US$ 1 dijual Rp 16.540/US$ kala penutupan perdagangan pasar spot. Mata uang Tanah Air terapresiasi 0,29% dari hari sebelumnya.

Penguatan rupiah spot hari ini menjadi yang kedua terbesar di pasar Asia, setelah peso Filipina yang menguat 0,38%. Lalu, menyusul rupiah, ada dolar Taiwan 0,1% dan dolar Hong Kong 0,02%.

Sedang rupee India masih terpeleset 0,08% terhadap dolar AS, menyusul di posisi kedua dan ketiga, baht Thailand 0,07%, yen Jepang 0,05%, dan ringgit Malaysia terdepresiasi 0,03% yang juga sekaligus menjadi mata uang dengan pelemahan terkecil di Asia sepanjang hari ini.

Rupiah menguat terimbas sentimen keterbatasan data ekonomi AS setelah rilis klaim pengangguran mingguan ditunda akibat penutupan pemerintahan Presiden Donald Trump, menyeret pelemahan Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia).