Logo Bloomberg Technoz

Adapun saham–saham transportasi juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) terpeleset 10,3% dan saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) juga terjebak di zona merah dengan penurunan 10%. Serta saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) drop 2,44%.

Sementara saham–saham LQ45 yang berisikan saham unggulan juga ikut melemah hingga menyeret IHSG di zona merah antara lain, saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) terjatuh 6,2%, saham PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) ambles 4,15%, dan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) juta drop 3,81%.

Penutupan Saham AKRA pada Rabu 1 OKTOBER 2025 (Sumber: Bloomberg)

Menyusul amblesnya harga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang ambles 3,18%, saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang terdepresiasi 3,11% dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) melemah 2,71%.

Mencermati perdagangan saham regional, Bursa Asia hari ini didominasi di zona hijau. Indeks PSEi Philippine melejit 1,22%, SENSEX India meninggi 0,94%, KOSPI Korea melesat 0,91%, FTSE Malaysia KLCI menguat 0,56%, dan FTSE Straits Times Singapore menguat 0,53%.

Pergerakan indeks antara lain dipengaruhi oleh berita government shutdown di AS, mengutip riset Phintraco Sekuritas. Sementara itu indeks Futures di Wall Street bergerak melemah sore ini setelah government shutdown di AS terjadi karena Senat gagal mencapai kesepakatan anggaran belanja tahunan pada Selasa malam setempat.

“Tidak tercapainya kesepakatan ini disebabkan Partai Demokrat bersikeras agar subsidi layanan kesehatan diperpanjang karena subsidi ini akan kadaluarsa dalam RUU anggaran yang dibahas,” papar Phintraco.

Partai Republik menolak permintaan tersebut karena ingin RUU anggaran bersih tanpa tambahan persyaratan. Dampak dari government shutdown ini antara lain penutupan sebagian kantor layanan publik dan berpotensi akan merumahkan pegawai federal tanpa gaji.

“Situasi bisa menjadi buruk jika shutdown menciptakan kekosongan informasi tentang data tenaga kerja dan inflasi menjelang keputusan suku bunga The Fed berikutnya,” kata Michael Bailey dari FBB Capital Partners, seperti yang diberitakan Bloomberg News.

Pelaku pasar cemas, shutdown akan menunda rilis data non–farm payrolls (NFP) yang akan dirilis pada Jumat oleh Biro Statistik Tenaga Kerja. Data ekonomi selama sebulan menunjukkan pasar tenaga kerja melambat, sedang inflasi relatif terkendali—meski masih di atas target 2% The Fed.

(fad/wep)

No more pages