Logo Bloomberg Technoz

Mau Kendalikan Freeport, RI Diminta Siap Biayai Renovasi Grasberg

Azura Yumna Ramadani Purnama
29 September 2025 09:20

Truk pengangkut dan alat berat lainnya terlihat di kompleks pertambangan tembaga dan emas Grasberg milik Freeport Indonesia./Bloomberg-Dadang Tri
Truk pengangkut dan alat berat lainnya terlihat di kompleks pertambangan tembaga dan emas Grasberg milik Freeport Indonesia./Bloomberg-Dadang Tri

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah melalui holding BUMN pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), dinilai mesti siap menanggung biaya perbaikan tambang Grasberg Block Cave (GBC) jika kukuh menambah 12% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam waktu dekat.

Ketua Badan Kejuruan Pertambangan Perhimpunan Insinyur Indonesia (PII) Rizal Kasli menjelaskan biaya perbaikan tambang biasanya akan dimasukkan ke dalam biaya operasional atau operating expenditure (opex) tambang dan bukan berasal dari biaya modal atau capital expenditure (capex).

Akan tetapi, jika kas Freeport tidak mencukupi untuk membiayai perbaikan tambang, perusahaan diprediksi akan mencari sumber biaya dari pihak lain; termasuk dari pemegang saham.


“Tambahan saham sebesar 12%; jika hal itu terjadi, tentu akan memengaruhi laba yang akan diperoleh dan penyertaan tambahan modal apabila diperlukan. Pemerintah lewat MIND ID akan menanggung tambahan capex sebesar 63% kalau sekiranya transaksi tersebut terjadi,” lata Rizal ketika dihubungi, dikutip Senin (29/9/2025).

Sekadar catatan, jika RI menambah jatah saham di Freeport sebesar 12%, MIND ID akan menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 63,2% dari posisi saat ini sebanyak 51,2%.

Evakuasi longsor di tambang Grasberg Block Cave milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua Tengah, Kamis (11/9/2025) malam. (dok. Freeport Indonesia)