Logo Bloomberg Technoz

Kadin: Impor Barang Modal Naik Bukan Tanda Pemulihan Manufaktur

Rezha Hadyan
15 June 2023 19:30

Salah satu line perakitan Daihatsu Xenia multi-purpose di pabrik PT Astra Daihatsu Motor, bagian dari Astra Intertional. (Dok Dadang Tri/Bloomberg)
Salah satu line perakitan Daihatsu Xenia multi-purpose di pabrik PT Astra Daihatsu Motor, bagian dari Astra Intertional. (Dok Dadang Tri/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai melonjaknya impor barang modal di tengah menurunnya kinerja industri manufaktur pada Mei 2023 bukanlah fenomena yang perlu dipertanyakan.

Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Maritim dan Investasi Shinta W. Kamdani menyebut penyebab utama dari melonjaknya impor barang modal pada Mei 2023 adaalah kontraksi impor yang signifikan pada bulan sebelumnya. Kontraksi tersebut merupakan imbas dari melambatnya produktivitas usaha karena libur Idulfitri 1444 H yang terbilang cukup panjang.

"Ini juga fenomena yang wajar setiap tahun karena perusahaan umumnya perlu melakukan refill [mengisi] stok bahan baku atau penolong untuk produksi beberapa bulan ke depan pascaproduksi periode Ramadan sampai dengan Idulfitri," katanya ketika dihubungi oleh Bloomberg Technoz pada Kamis (15/6/2023).

Shinta menjelaskan kenaikan impor barang modal tidak selalu bisa diartikan sebagai pertanda bahwa kinerja industri manufaktur akan tumbuh signifikan. Hal tersebut justru lebih berkaitan dengan peningkatan investasi yang sifatnya padat modal.

"Kalau dilihat laporan realisasi investasi, ini juga tidak terlalu berkorelasi positif dengan perbaikan kinerja industri manufaktur yang sedang turun atau manufaktur padat karya. Karena investasi padat modal di Indonesia lebih banyak terkonsentrasi di sektor manufaktur hulu seperti smelter, pengolahan logam dasar, industri kimia," paparnya.

Aktivitas Pabrik Indocement (Dok Perusahaan)