Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani: Ekonomi RI Pernah Rapuh & Masuk Fragile-5 pada 2013

Azura Yumna Ramadani Purnama
20 May 2024 11:48

Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konfrensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konfrensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ekonomi Indonesia pernah dianggap rapuh pada 2013 lalu, hingga masuk dalam kategori The Fragile-5 bersama empat negara lain. Keempat negara yang dimaksud ialah Turki, Brasil, Afrika Selatan, dan India. 

Hal itu disampaikan Bendahara Negara dalam Rapat Paripurna DPR ke-17 dengan agenda Penyampaian Pemerintah terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) RAPBN 2025 di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (20/5/2024).

"Indonesia dengan defisit transaksi berjalan di atas 3% pada tahun 2013 dianggap rapuh, dan masuk dalam kelompok the Fragile-5, bersama-sama dengan Turki, Brasil, Afrika Selatan, dan India," kata Sri Mulyani dalam pidato penyampaian KEM-PPKF 2025 saat Sidang Paripurna, Senin (20/5/2024).

Pernyataan itu disampaikan ketika dia menceritakan tantangan ekonomi global dan domestik yang pernah dihadapinya ketika menjabat sebagai Bendahara Negara di Era pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kurun 10 tahun terakhir. Dia juga membagikan pengalaman ketika menghadapi tantangan ekonomi di era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Sebagai negara dengan perekonomian terbuka, Indonesia tidak terlepas dari dinamika global dan nasional serta berbagai guncangan yang tidak mudah dan harus diwaspadai dalam 10 tahun terakhir," ujar Sri Mulyani.