Logo Bloomberg Technoz

Harga 3 Logam Andalan RI Menguat: Timah, Nikel hingga Tembaga

Dovana Hasiana
20 May 2024 10:56

Seorang pekerja berjalan melewati tanda PT Freeport Indonesia di kompleks pertambangan tembaga dan emas Grasberg. (Dadang Tri/Bloomberg)
Seorang pekerja berjalan melewati tanda PT Freeport Indonesia di kompleks pertambangan tembaga dan emas Grasberg. (Dadang Tri/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga komoditas logam non-ferrous yang diperdagangkan di London Metal Exchange kompak menguat menjelang akhir Mei 2024, termasuk mineral-mineral andalan Indonesia seperti nikel, tembaga, dan timah.

Menyitir data LME pagi ini, Senin (20/5/2024), harga nikel menguat 6,48% menjadi US$21.080/ton pada penutupan perdagangan Jumat (17/5/2024). Nikel merupakan komoditas logam non-ferrous yang mengalami kenaikan harian paling tinggi di antara komoditas lainnya. 

Capaian tersebut sekaligus makin menjauhi level yang sebelumnya disampaikan diproyeksikan oleh BMI. Lengan riset dari Fitch Solutions Company tersebut memproyeksikan rerata harga nikel untuk tahun ini akan bertengger di US$18.000/ton, turun dari perkiraan sebelumnya di level US$20.000/ton.

“Kami memperkirakan dinamika serupa akan membatasi pertumbuhan harga nikel pada 2024 seiring dengan makin majunya produksi dari produsen utama, China Daratan dan Indonesia,” papar BMI dalam laporan terakhirnya.

Komoditas logam non-ferrous yang mengalami kenaikan harga harian paling besar kedua adalah tembaga. Tembaga menguat 2,34% menjadi US$10.668/ton pada penutupan perdagangan Jumat.