Logo Bloomberg Technoz

RI Sanggup Simpan Emisi Karbon 577 Gigaton, di Mana Saja?

Dovana Hasiana
18 May 2024 20:00

Fasilitas penangkapan dan penyimpanan karbon langsung Climeworks AG Orca./Bloomberg-Arnaldur Halldorsson
Fasilitas penangkapan dan penyimpanan karbon langsung Climeworks AG Orca./Bloomberg-Arnaldur Halldorsson

Bloomberg Technoz, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan potensi penyimpanan karbon di Indonesia pada lapisan saline aquifer mencapai 572,77 gigaton CO2 (karbon dioksida) dan potensi penyimpanan pada lapisan depleted minyak dan gas (migas) mencapai 4,85 gigaton CO2.

Dengan demikian, Indonesia memiliki total potensi penyimpanan CO2 sebesar 577,62 gigaton CO2.

“Kita punya potensi sekitar 570 gigaton, untuk lapisan depleted migas sekitar 4 sampai 5 gigaton dan sisanya untuk lapisan saline aquifer,” ujar Direktur Teknik Lingkungan Direktorat Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad dalam IPA Convex, medio  pekan ini.

Pemerintah memang berencana memacu investasi penangkapan dan penyimpanan karbon atau carbon capture/storage (CCS), dan memanfaatkannya sebagai industri 'gudang karbon' yang dapat dimonetisasi sekaligus menjadi upaya penurunan emisi dari sektor industri minyak dan gas bumi (migas).

Fasilitas penangkapan dan penyimpanan gas alam cair dan karbon Gorgon di Pulau Barrow, Australia. Fotografer: Lisa Maree Williams/Bloomberg

Dalam kaitan itu, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menegaskan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024—2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bakal melanjutkan pengembangan industri CCS yang sudah dirintis sejak era kepemimpinan presiden petahana.