Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah Indonesia berencana membangun pusat produksi pangan di Sumatera dan Kalimantan yang nantinya akan dipasok ke Palestina. Hal ini merupakan langkah lanjutan karena Indonesia telah mengekspor 10.000 ton beras ke Palestina.
“Kami akan membangun klaster di Kalimantan dan Sumatera,” kata Amran dalam rapat koordinasi Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan di kantornya, Senin (22/9/2025).
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan luas panen padi pada Juli 2025 sebesar 0,94 juta hektare (ha), mengalami kenaikan sebesar 0,23 juta ha atau 33,2% dibandingkan luas panen padi di Juli 2024 yang sebesar 0,7 juta ha.
Selanjutnya, produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) pada Juli 2025 diperkirakan sebanyak 5,78 juta ton. Angka itu mengalami kenaikan sebanyak 1,51 juta ton GKP atau 35,41% dibandingkan produksi padi GKP pada Juli 2024 yang sebanyak 4,26 juta ton GKP.
Produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Giling (GKG) pada Juli 2025 diperkirakan sebanyak 4,81 juta ton. Angka itu mengalami kenaikan sebanyak 1,25 juta ton GKG atau 35,11% dibandingkan produksi padi GKG pada Juli 2024 yang sebanyak 3,56 juta ton.
Sementara, produksi beras pada Juli 2025 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sebanyak 2,77 juta ton beras, mengalami kenaikan sebanyak 0,72 juta ton beras atau 35,01% dibandingkan produksi beras di Juli 2024 yang sebanyak 2,05 juta ton beras.
(dov/wep)
