Sementara itu, para pelaku pasar menantikan pidato Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell, untuk mendapat petunjuk baru mengenai arah kebijakan moneter bank sentral AS. Investor berbondong-bondong masuk ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF)—di mana kepemilikan meningkat pada laju tercepat dalam lebih dari tiga tahun pada Jumat—seiring meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut tahun ini.
Setelah mengalami koreksi sehari setelah pemangkasan suku bunga 25 basis poin oleh The Fed, kata analis BMO Capital Markets, termasuk Helen Amos dan George Heppel, momentum kenaikan menguat dengan arus masuk ETF masih menjadi pendorong utama.
"Dengan siklus pemotongan suku bunga yang sudah diantisipasi, kami memperkirakan rasio risiko-imbal hasil tetap positif bagi harga hingga kuartal keempat," tulis mereka dalam catatan pada Senin.
Powell dijadwalkan menyampaikan pidato yang sangat dinantikan mengenai prospek ekonomi pada Selasa waktu setempat, setelah proyeksi suku bunga kuartalan yang menyertai keputusan suku bunga pekan lalu—dikenal sebagai dot plot—menunjukkan beragam pandangan.
Beberapa pejabat The Fed pada Senin kembali menekankan perlunya pendekatan yang hati-hati terhadap keputusan suku bunga ke depan, termasuk Gubernur The Fed St Louis, Alberto Musalem, yang mengatakan ia melihat ruang penurunan suku bunga lebih lanjut terbatas di tengah tekanan harga yang tinggi.
Emas dan perak menjadi salah satu komoditas utama dengan kinerja terbaik tahun ini, berkat berbagai faktor pendukung, seperti pelonggaran kebijakan moneter The Fed, penguatan cadangan devisa bank sentral, dan berlanjutnya ketegangan geopolitik yang mendorong permintaan terhadap aset safe-haven. Bank-bank, termasuk Goldman Sachs Group Inc, mengindikasikan ekspektasi mereka akan kenaikan lebih lanjut.
Harga emas spot naik 1% menjadi US$3.783 per troy ons pada pukul 10.54 di London. Indeks Spot Dolar Bloomberg stabil. Perak naik 0,3%, sementara platinum dan paladium masing-masing meningkat lebih dari 1,5%.
(bbn)
