Menurut Jemmy, sejak masa pandemi Covid-19 hingga saat ini, banjir impor produk sudah melanda Indonesia. Barang tersebut berasal dari negara yang mengalami overstock [kelebihan stok], sehingga mereka menjual murah barang tersebut.
Ia menyarankan agar pemerintah menyusun strategi entry point [pelabuhan] khusus untuk importasi pakaian jadi. Hal ini bertujuan untuk melindungi industri TPT terutama garmen domestik.
Kemudian, pemerintah perlu melakukan perbaikan peraturan untuk importasi produk jadi termasuk TPT yang saat ini marak dilakukan melalui impor kontainer borongan.
"Perlu diketahui bahwa impor kontainer borongan mengakibatkan negara kehilangan pendapatan bea masuk yang sangat besar, namun tidak bisa diketahui angka kerugiannya. Karena dalam produk-produk impor borongan, diduga terjadi praktik korupsi dengan tanpa memeriksa detail barang barang impor dan bea masuknya," ungkapnya.
”Kalau Pak Menkeu benar-benar seriusin misinya untuk memberantas impor ilegal apapun jenis produknya dan modusnya, maka negara akan mendapatkan pemasukan yang lebih besar dari pajak dari hasil industri domestik," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan siap memberantas impor ilegal. Menurutnya, salah satu akar masalah yang mengganggu persaingan usaha dalam negeri adalah maraknya penyelundupan barang impor.
Seperti penyelundupan melalui pelabuhan tertentu namun memiliki dampak yang besar terhadap industri lokal.
"Pertama kita akan beresin itu yang penyelundupan-penyelundupan yang palsu-palsu, yang impor nggak jelas, yang ilegal, kita akan beresin itu," ujar Purbaya pada Jumat (19/9/2025).
(ain)
