Adapun saham–saham kesehatan juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Charlie Hospital Semarang Tbk (RSCH) terpeleset 3,26% dan saham PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) juga terjebak di zona merah dengan penurunan 2,56%. Serta saham PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) drop 2,36%.
Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham–saham unggulan juga ikut melemah hingga menyeret IHSG di zona merah antara lain, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) terjatuh 8,14%, saham PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) ambles 6,41%, dan saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) juta drop 4,75%.
Menyusul amblesnya harga saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang terjungkal 4,15%, saham PT XLSmart Tbk (EXCL) yang terdepresiasi 2,51% dan saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) melemah 2,49%.
Mencermati perdagangan saham regional, kinerja Bursa Asia hari ini juga bervariasi. Indeks NIKKEI 225 melejit 0,99%, KOSPI Korea melesat 0,68%, Shenzhen Comp. China meninggi 0,56%, TOPIX Jepang menguat 0,49%, ASX 200 Australia menguat 0,43%, sedang, Hang Seng Hong Kong drop 0,76%, SENSEX 30 India ambles 0,57%, dan FTSE Straits Times Singapore merah 0,12%.
Bursa Asia ditutup mixed, mengutip riset Phintraco Sekuritas, seperti yang diprediksi, Bank Sentral China kembali mempertahankan suku bunga pinjaman 1 tahun dan 5 tahun tetap masing-masing pada level 3% dan 3,5%. Keputusan mempertahankan suku bunga ini sudah berlangsung selama empat bulan berturut-turut.
Sementara itu, harga emas mencapai rekor tertinggi baru lagi yang didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed selanjutnya.
“IHSG ditutup melemah di level 8.040 (-0,14%) pada perdagangan Senin, setelah sempat dibuka di teritori positif,” sebut Phintraco, Senin.
Pelemahan rupiah, kecemasan pasar akan fiscal, serta minimnya sentiment positif baru, mendorong IHSG di zona merah.
Secara teknikal, indicator Stochastic RSI berada di area overbought dan histogram positif MACD mulai mendatar yang mengindikasikan minat beli mulai berkurang.
Biarpun demikian IHSG masih bertahan di atas level MA-5 dan sempat mencapai level intraday tertinggi baru di 8.087.
“Diperkirakan IHSG masih akan bergerak sideways pada kisaran 8.000-8.100.”
(fad/frg)































