Logo Bloomberg Technoz

Meski demikian, pencabutan subsidi diyakini tak akan berdampak signifikan terhadap arus besar logam Rusia, mengingat ketergantungan Moskow pada pembeli dari China, kata para sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan karena isu ini bersifat sensitif.

Alasan perubahan kebijakan ini tidak jelas, namun keputusan diambil sebelum kunjungan empat hari Presiden Vladimir Putin ke China pada awal September, kata mereka.

Dalam kunjungan itu, Presiden China Xi Jinping mempererat hubungan politik dan ekonomi dengan Putin, termasuk membuka jalan bagi peningkatan impor gas Rusia.

Kementerian Keuangan China tidak menanggapi permintaan komentar. Ekspor logam Rusia ke China melonjak sejak Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina pada 2022, yang berujung pada sanksi internasional dan pembatasan perdagangan.

Walaupun sebagian produsen terbesar Rusia tidak masuk daftar sanksi AS dan sekutunya, pasokan baru dari Rusia tidak lagi bisa dikirim ke London Metal Exchange maupun Chicago Mercantile Exchange, serta menghadapi sejumlah pembatasan dagang.

Ketergantungan Rusia pada China makin terlihat dalam lima bulan pertama 2025. Penjualan tembaga Rusia naik 66%, sementara impor nikel lebih dari dua kali lipat, menurut Trade Data Monitor yang mengutip data bea cukai China.

Penghapusan subsidi ini terjadi di tengah kondisi pasar nikel yang masih kelebihan pasokan, dengan pertumbuhan produksi Indonesia yang didorong investasi China.

Sementara itu, arus perdagangan tembaga tahun ini terdistorsi oleh pengiriman besar-besaran ke AS menjelang tarif baru, membuat persediaan di belahan dunia lain relatif menipis.

(bbn)

No more pages