Logo Bloomberg Technoz

Sederet Catatan Pengusaha soal Stimulus hingga Rp200 T di Himbara

Mis Fransiska Dewi
17 September 2025 11:10

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Pramesti Regita Cindy/Bloomberg Technoz)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Pramesti Regita Cindy/Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan sejumlah paket ekonomi yang digelontorkan pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja ibarat injeksi adrenalin. Mesin ekonomi Indonesia tidak hanya bertahan, tetapi juga harus berlari lebih cepat. 

Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan akan menggelontorkan sejumlah paket ekonomi 2025 yang terdiri dari 8 program akselerasi program yang dijalankan pada 2025, 4 program yang akan dilanjutkan pada 2026, serta 5 program penyerapan tenaga kerja, yang disebut ”Program 8+4+5”.

“Paket  stimulus 8+4+5 menunjukkan bahwa pemerintah menyadari permasalahan ini. Dalam situasi global yang penuh turbulensi, stimulus ini ibarat injeksi adrenalin, memberi pesan bahwa mesin ekonomi Indonesia tidak hanya bertahan, tapi harus berlari lebih cepat,” kata Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani dihubungi, Rabu (17/9/2025).


Kendati demikian, dia menilai desain dan eksekusi akan menentukan apakah stimulus ini menjadi game changer atau tidak. Shinta mengatakan dunia usaha menyambut baik kerangka paket ekonomi 8+4+5 ini, karena program tersebut menjawab kebutuhan ganda, di satu sisi menjaga daya beli masyarakat (demand side), di sisi lain memperkuat kapasitas produksi (supply side). 

Shinta menjelaskan paket bantuan pangan untuk periode Oktober–November 2025, diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) bagi pekerja transportasi online, hingga perpanjangan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP) untuk pekerja sektor pariwisata dan padat karya diharapkan dapat memperkuat daya beli dan konsumsi rumah tangga.