Logo Bloomberg Technoz

Komisi Eropa "berhak berpendapat bahwa pembangkitan energi nuklir memiliki emisi gas rumah kaca yang mendekati nol dan bahwa saat ini tidak ada alternatif rendah karbon yang layak secara teknologi dan ekonomi dalam skala yang memadai, seperti sumber energi terbarukan, untuk memenuhi permintaan energi secara berkelanjutan dan andal," kata pengadilan Uni Eropa yang berbasis di Luksemburg tersebut dalam sebuah pernyataan pada Rabu (10/9/2025).

Putusan ini merupakan pukulan bagi para aktivis iklim yang telah mengkritik keras peran gas dan nuklir dalam transisi energi.

Komisi tersebut, badan eksekutif Uni Eropa, membela diri dengan mengatakan bahwa kriterianya cukup ketat sehingga kerusakan lingkungan dapat diminimalkan.

Penetapan nuklir dan gas sebagai energi hijau memudahkan pemenuhan syarat subsidi dan seringkali membuka jalan bagi akses ke pembiayaan yang lebih murah.

Ini adalah "hari yang suram bagi iklim," kata Martin Kaiser, direktur eksekutif Greenpeace Jerman. "Ini menyalurkan miliaran dolar ke gas dan nuklir, alih-alih mendorong transisi cepat ke energi terbarukan."

Keputusan ini "sangat disesalkan," kata Norbert Totschnig, menteri pertanian Austria, yang juga mengepalai portofolio iklim.

"Kami dahulu, dan tetap, berpendapat bahwa tenaga nuklir tidak memenuhi kriteria keberlanjutan lingkungan. Gas fosil juga hanya akan memainkan peran transisi dalam transisi energi."

Sejak dimasukkan ke dalam taksonomi, tenaga nuklir telah mengalami kebangkitan di Eropa, dengan Jerman di antara negara-negara yang mencabut penolakan kerasnya terhadap teknologi ini di tengah ekspektasi akan meningkatnya permintaan listrik dan sumber energi bersih yang stabil untuk mengimbangi energi terbarukan yang intermiten.

Kaiser mengatakan Greenpeace kini akan meninjau putusan tersebut dengan saksama dan memutuskan langkah hukum selanjutnya.

Kelompok tersebut telah menggugat label hijau untuk gas dan nuklir dalam kasus terpisah, sementara organisasi lain, termasuk ClientEarth dan WWF, telah menolak klasifikasi khusus untuk gas.

Bagaimana gas dan nuklir dapat memenuhi syarat untuk label hijau berdasarkan taksonomi komisi:

  • Proyek gas yang menggantikan batu bara dan menghasilkan emisi tidak lebih dari 270 gram setara CO2 per kilowatt-jam dapat memperoleh label hijau sementara, atau jika emisi tahunan tidak melebihi rata-rata 550 kilogram per kilowatt-jam selama 20 tahun.
  • Pembangkit listrik tersebut harus mendapatkan izin konstruksi pada 2030, dan memiliki rencana untuk beralih ke gas terbarukan atau rendah karbon pada akhir 2035.
  • Nuklir memenuhi syarat jika pembangkit baru yang diberikan izin konstruksi pada 2045 menghindari kerusakan signifikan terhadap lingkungan dan sumber daya air.
  • Dana perlu meningkatkan pengungkapan kepada investor tentang kepemilikan nuklir dan gas berdasarkan taksonomi.

(bbn)

No more pages