Bloomberg Technoz, Jakarta - Menjelang akhir tahun ajaran 2025, perhatian siswa SMA mulai tertuju pada Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang akan segera berlangsung. Ujian ini menjadi salah satu tolok ukur penting bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Walau sifatnya opsional, hasil tes dinilai memiliki peran strategis dalam proses seleksi masuk universitas di berbagai daerah.

Banyak siswa kini disarankan untuk memanfaatkan simulasi TKA yang disediakan oleh Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) Kemendikbudristek. Melalui simulasi tersebut, peserta didik dapat berlatih menghadapi format soal, mengukur tingkat pemahaman akademik, serta mengurangi rasa cemas menjelang ujian utama.

Simulasi ini juga dipandang sebagai kesempatan untuk membiasakan diri dengan sistem tes berbasis komputer. Hal itu penting, mengingat masih ada sebagian siswa yang belum sepenuhnya terbiasa dengan format ujian digital.

Tes Kemampuan Akademik 2025

TKA 2025 diatur dalam Permendikbudristek Nomor 9 Tahun 2025 dan dijabarkan lebih rinci dalam regulasi Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP). Ujian ini mencakup mata pelajaran wajib dan pilihan, yang dapat disesuaikan dengan jurusan dan minat akademik peserta.

Untuk kelompok wajib, siswa akan diuji dalam tiga mata pelajaran utama, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris. Ketiga bidang ini dianggap sebagai fondasi dasar dalam menilai kemampuan akademik lintas disiplin.