Rapat Kerja ini turut dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy. 

Selain itu, pemerintah dan Banggar DPR juga menyepakati asumsi dasar ekonomi makro dengan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksi sebesar 5,4%, inflasi ditargetkan pada level 2,5%, dan nilai tukar rupiah diasumsikan sebesar Rp16.500,0 per Dolar AS.

Kemudian, suku bunga SBN 10 tahun 6,9%, harga minyak mentah Indonesia sebesar US$70,0 Dolar AS per barel, lifting migas 1.594 ribu barel/hari, lifting minyak bumi 610 ribu barel/hari, dan lifting gas bumi 984 ribu barel setara minyak/hari.

Kesepakatan juga mencakup sasaran pembangunan dengan tingkat pengangguran terbuka ditargetkan berada di kisaran 4,44% hingga 4,96%. Angka Kemiskinan ditargetkan 6,5% hingga 7,5%. Angka kemiskinan ekstrem disepakati antara 0% hingga 0,5%.

Rasio gini berada di rentang 0,377 hingga 0,380. Indeks modal manusia pada level 0,57. Indeks kesejahteraan petani pada level 0,7731. Proporsi penciptaan lapangan Kerja 37,95%. Kemudian, pendapatan nasional per kapita (GNI) ditargetkan mencapai US$5.520.

(lav)