Nilai transaksi TikTok Shop di Indonesia masih unggul dari Thailand yang tercatat menyumbangkan GMV US$5,7 miliar. Secara global Thailand menempati urutan ketiga setelah AS dan Indonesia.
Direktur Ekonomi Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda bahkan mengingatkan bahwa keputusan penangguhan live oleh TikTok berpotensi memiliki kerugian yang besar terhadap ekosistem ekonomi digital Indonesia “walaupun hanya beberapa hari,” saat berbincang dengan Bloomberg Technoz, Selasa (2/9/2025).
Berdasarkan data dari Statista, beber dia, 4 dari 10 orang sudah berbelanja melalui metode penjualan via siaran langsung (live shopping), dengan pertumbuhan live shopping mencapai 30%. Dari data tersebut, Huda mengatakan terdapat kerugian dari sisi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang selama ini memanfaatkan fitur siaran langsung untuk berjualan.
Berikut negara-negara dengan kontribusi GMV paling besar selama periode 2024 TikTok Shop :
- Amerika Serikat US$9 miliar (mengalami pertumbuhan 650% yoy)
- Indonesia US$6,2 miliar (mengalami pertumbuhan 39% yoy)
- Thailand US$ 5,7 miliar (mengalami pertumbuhan 101% yoy)
- Vietnaam US$4,4 miliar (mengalami pertumbuhan 157% yoy)
- Filipina US$3,12 miliar (mengalami pertumbuhan 116% yoy)
- Malaysia US$2,7 miliar (mengalami pertumbuhan 104% yoy)
- Inggris US$1,5 miliar (mengalami pertumbuhan 136% yoy)
- Singapura US$391 juta (mengalami pertumbuhan 403% yoy)
Sebelumnya, usai mendapati laporan banyaknya keluhan pengguna yang tidak bisa melakukan siaran langsung dari beberapa kreator, TikTok lantas mengeluarkan pernyataan pada Minggu (31/8/2025).
Juru bicara TikTok tegaskan terkait penangguhan sementara fitur LIVE dilakukan sebagai langkah pengamanan tambahan di tengah dinamika sosial politik Indonesia di pekan terakhir Agustus lewat aksi demo berkepanjangan.
TikTok juga mengatakan pihaknya menghapus konten-konten yang dianggap melanggar panduan komunitas. Mereka juga akan terus memantau perkembangan situasi untuk menyesuaikan langkah selanjutnya.
(far/wep)
