Dalam menjalankan aktivitas commerce online, TikTok memilih strategi yang makin lazim, QVC atau gambaran sebuah platform yang menjaga tiga aspek utama; kualitas (quality), nilai (value), dan kemudahan (convenience).
Pada banyak kasus QVC menghadirkan model penjualan dengan format siaran (live) dimana host atau seller memberi deskripsi secara langsung untuk setiap etalase produk. Cara ini dianggap mampu menarik perhatian penonton lewat pengalaman berinteraksi.
Lewat fitur Shop dengan format live, TikTok menyediakan laman khusus “shop” dengan cara tab layar. Di dalamnya menampilkan lama home dan pengguna bisa memanfaatkan fitur search dan browse.
Di Indonesia layanan ini terbukti mampu menarik, tidak hanya perhatian tapi melahirkan transaksi. Pada 2021 saat TikTok dan TikTok Shop hadir, platform asal China ini langsung mengalahkan perusahaan e-commerce terbesar ketiga di Indonesia, Lazada—yang didukung Alibaba Group Holding Ltd. Lazada adalah pemain e-commerce yang telah hadir lebih dari satu dekade.
Saat dinamika sosial dan politik Indonesia terjadi dengan tensi tinggi akibat aksi demo turun ke jalan, juru bicara TikTok menyampaikan pengumuman bahwa fitur live akan disuspensi dalam beberapa saat sejak Sabtu (30/8/2025) pekan lalu.
“Sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia, kami mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab. Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia,” kata juru bicara TikTok melalui keterangan resmi.
(red/wep)
