Turun tajam IHSG terjadi di tengah turbulensi hingga kecemasan investor, CGS International Sekuritas Indonesia memaparkan, memanasnya situasi di dalam negeri berpeluang menjadi sentimen negatif untuk IHSG.
“IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 7.900–7.850 dan resist 8.005–8.055,” terang CGS International Sekuritas.
IHSG dibayangi oleh sentimen gejolak sosial–politik nasional baru–baru ini yang sedang tidak baik–baik saja.
Pada 26 dan 28 Agustus, Gedung MPR/DPR/DPD/DPRD disambangi aksi massa. Tadi malam, situasi agak memanas karena meninggalnya seorang pengemudi ojek online akibat terlindas kendaraan taktis Korps Brimob.
“Kondisi sosial makin tidak kondusif setelah demonstrasi kemarin dengan konsentrasi massa dan kekacauan sosial terus berlanjut hingga pagi ini di sejumlah titik tertentu. Dalam diskusi kami dengan seorang ahli politik tadi malam, kami melihat potensi ketidakpuasan terhadap kinerja parlemen berkembang menjadi konflik antar kelas,” sebut riset Mega Capital Sekuritas.
Pelaku pasar, lanjut riset tersebut, kemungkinan akan merespons dengan aksi jual terutama terhadap aset-aset berisiko, termasuk IHSG.
Sentimen kekhawatiran tensi yang meningkat dari dalam negeri terkait dengan demonstrasi, serta keluarnya dana asing dalam beberapa hari. Jadi sentimen pemberat IHSG pada perdagangan hari ini.
IHSG terdeteksi bearish divergence, biasanya merupakan indikasi trend berpotensi reversal.
Jika IHSG ditutup di bawah MA–20 7.764, maka ada kemungkinan melanjutkan pelemahan menuju MA–50 sekaligus lower channel di sekitar 7.488.
Selain faktor ekonomi, perkembangan sosial politik dalam negeri dan kondisi geopolitik luar negeri juga berpotensi menjadi sentimen bagi pergerakan IHSG ke depan, sebut Mirae Asset Sekuritas pagi ini.
“Berlanjutnya aksi demo mahasiswa, ditambah adanya korban tewas pada insiden semalam, membuat para pelaku pasar memilih profit taking,” terangnya.
(fad)
































