"Saya akan mengatakan bahwa Kim Jong Un dan saya memiliki hubungan yang sangat baik, seperti yang Anda ingat, dan masih demikian," ucap Trump, berbicara bersama Lee di Ruang Oval.
Presiden Lee mengumumkan serangkaian langkah untuk meredakan ketegangan dengan Pyongyang sejak menjabat pada Juni. Namun, rezim Kim menolaknya sambil tetap membuka sedikit peluang untuk berunding dengan AS. Lee mengatakan Korut tampaknya menunggu sinyal dari AS untuk melanjutkan dialog.
Trump bertemu langsung dengan pemimpin Korut tersebut tiga kali selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, tetapi interaksi itu gagal meyakinkan Kim untuk menghentikan pengembangan program senjata nuklirnya. Korut sejak itu menolak ide untuk duduk bersama AS dan muncul sebagai sekutu utama Presiden Rusia Vladimir Putin, mendukung perangnya di Ukraina.
"'Denuklirisasi' yang sering digembar-gemborkan KS sudah punah secara teoritis, praktis, dan fisik," kata komentar tersebut, merujuk pada Korsel dengan akronim nama resminya. "Kami tetap teguh pada pendirian kami untuk tidak meninggalkan senjata nuklir, prestise, dan kehormatan negara."
(bbn)






























