Meski begitu, rentabilitas BPR Syariah masih mencatatkan hasil positif dengan Return on Assets (ROA) di kisaran 1,60% naik 1,54% yoy.
"Tingkat permodalan BPRS tetap kuat di tengah kondisi pengetatan likuiditas serta kualitas pembiayaan yang kurang baik," tulis BPS dalam laporan tersebut.
Sistem Deteksi Dini Cegah BPR/BPR Syariah Bermasalah Tutup
Adapun pada kesempatan sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae merespons pertanyaan soal maraknya BPR maupun BPRS yang kerap bermasalah, yang pada akhirnya ditutup sejak beberapa waktu ke belakang.
Menurutnya, OJK telah memiliki sejumlah perangkat kebijakan yang meliputi pedoman atau exit policy dalam proses penyelesaian sejumlah bank, terutama BPR maupun BPRS.
"OJK telah memiliki pengaturan mengenai exit policy untuk menyelesaikan bank bermasalah, termasuk BPR yang menitikberatkan deteksi sejak awal terkait kondisi BPR yang dianggap membahayakan kelangsungan usaha serta upaya penyehatan," ujar Dian dalam konferensi pers, awal bulan Agustus ini.
Lebih lanjut, Dian mengatakan, langkah tersebut juga sebagai upaya mendorong industri perbankan, termasuk BPR dan BPRS, agar meningkatkan ekspansi kredit secara hati-hati melalui penerapan prinsip prudential banking, manajemen risiko, serta tata kelola yang baik.
Namun, Dian menggarisbawahi jika sejumlah langkah tersebut tak serta-merta memiliki analisis yang akurat. Segala bentuk kondisi bank, kata dia, bersifat dinamis tergantung kesiapan jajaran pengurus masing-masing.
(prc/wep)































