Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, sektor perkebunan dan kehutanan mencapai Rp67,4 triliun dan sektor perikanan dan kelautan sebesar Rp2,3 triliun.

Di sisi lain, Dedi juga menyampaikan lima besar subsektor realisasi investasi semester I-2025 yakni Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya mencapai Rp134,4 triliun.

Kemudian disusul subsektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp110,7 triliun, pertambangan Rp102 triliun, dan jasa lainnya Rp85 triliun.

Untuk diketahui, pemerintah telah memetakan 28 komoditas untuk dipacu hilirisasinya, guna mendatangkan potensi pendapatan negara dari investasi senilai US$618,1 miliar (sekira Rp9,79 kuadriliun) setidaknya sampai dengan 2040.

Selain investasi, hilirisasi 28 komoditas itu digadang-gadang bisa mendatangkan devisa ekspor US$857,9 miliar (sekitar Rp13,59 kuadriliun), produk domestik bruto (PDB) US$235,9 miliar (sekitar Rp3,73 kuadriliun), serta serapan tenaga kerja sebanyak 3,01 juta orang.

Sebanyak 28 komoditas yang akan menjadi fokus hilirisasi pemerintah dalam 5 tahun ke depan mencakup batu bara hingga rumput laut. 

Target investasi hilirisasi senilai Rp9,79 kuadriliun tersebut bahkan diharapkan dapat tercapai sekitar 50% dalam 5 tahun ke depan. Adapun, secara kumulatif, target investasi pada era pemerintahan Presiden Prabowo pada 2025—2029 mencapai Rp13.528 triliun.

(mfd/wdh)

No more pages