Logo Bloomberg Technoz

Jadi Fokus Prabowo, Tanah Jarang di RI Kerap Dicap Ampas Tambang

Azura Yumna Ramadani Purnama
26 August 2025 13:00

Pekerja menangani sampel tanah di proyek eksplorasi tanah jarang Meteoric Resources di Caldas Novas, Brasil./Bloomberg-Victor Moriyama
Pekerja menangani sampel tanah di proyek eksplorasi tanah jarang Meteoric Resources di Caldas Novas, Brasil./Bloomberg-Victor Moriyama

Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Pertambangan Indonesia atau Indonesia Mining Association (IMA) menilai pembentukan Badan Industri Mineral menjadi angin segar bagi Indonesia dalam mengoptimalkan mineral tanah jarang yang selama ini sulit dikelola.

Direktur Eksekutif IMA Hendra Sinadia mengatakan mineral tanah jarang atau rare earth elements (REE) saat ini menjadi komoditas geopolitis yang menjadi incaran negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS), China, dan Uni Eropa.

“REE itu memang salah satu komponen utama untuk industri saat ini dan masa depan, terutama untuk industri pertahanan. Bahkan sampai di air space itu juga ada tanah jarang. Kita juga punya potensi tanah jarang yang relatif, bukan besar, tetapi kita punya potensinya lah,” ujarnya saat ditemui di Jakarta Pusat, dikutip Selasa (26/8/2025).


Selama ini, terang Hendra, pengembangan logam tanah jarang (LTJ) di Indonesia masih terkendala permasalahan teknologi dan ketiadaan regulasi yang mengatur soal elemen tanah jarang secara terperinci.

“Jadi, pembentukan badan ini, ya meskipun informasinya belum jelas, kami melihat ini sebagai langkah yang positif,” tuturnya. 

Dominasi China terhadap mineral tanah jarang yang telah ditambang./dok. Bloomberg