Bloomberg Technoz, Jakarta – Eramet Indonesia membantah berencana mengakuisisi smelter milik perusahaan China Zhejiang Huayou Cobalt Co. bersama-sama dengan BPI Danantara. Namun, korporasi membenarkan sedang tertarik melebarkan bisnis ke smelter hidrometalurgi atau high pressure acid leach (HPAL).

CEO Eramet Indonesia Jerome Baudelet menjelaskan perusahaan memang tertarik mengekspansikan bisnis ke industri hilir nikel seperti smelter HPAL. Dalam hal ini, smelter milik Huayou diakui olehnya menjadi salah satu aset yang dipertimbangkan oleh perusahaan.

Akan tetapi, dia menegaskan perusahaan belum berencana mengakuisisi aset smelter milik pihak manapun.

“Kami tidak melakukannya. Ini adalah sesuatu yang bisa kami pertimbangkan, tetapi itu tidak nyata. Itu bukan fakta,” kata Baudelet kepada awak media di sela taklimat media, Senin (25/8/2025). 

“Kami tertarik, ya, untuk melanjutkan ke hilir. Maksudku, kami tidak akan masuk ke [pabrik] baterai, tetapi mungkin [industri] hilir seperti HPAL bisa menarik bagi kami,” lanjutnya.